Kamis, 29 November 2018

Karya Puisi Siswa MAN 1 Ponorogo - "Omong Kosong Obong"

"Omong Kosong Obong"
Karya : Septiyan M

Septiyan Murtadho


Omong Kosong Penguasa Basong
Tak Berfikir Langsung Omong
Tak Berisi Dan Tentu Kopong
Tak Bermoral Condong Bohong
Tak Memfikirkan Karena Ia Sombong
Tak Perduli Karena Ia Mikirin Kantong
Tanpa Sadar Rakyat Jadi Ompong
Karena Perutnya Cuman Makan Manisan Omong
Sudah Tak Menghargai Karena Bukan Wong
Malah Mikirin Hal Kampret Ama Cebong
Bukan Bikin Tentram Malah Buat Obong
Dan Masih Saja Kelet Dengan Cukong





Puisi karya siswa MAN 1 Ponorogo.
More About Septiyan Murtadho :
https://www.facebook.com/septiyan.murtadho

Sabtu, 24 November 2018

Pekan Maulid Nabi Muhammad SAW MAN 1 Ponorogo Tahun 2018


Mendaki Keberkahan Milad Sang Baginda Rasul

Apel Pembukaan Pekan Maulud Nabi 2018

Kata maulid memiliki makna yang sama dengan kata milad yang diambil dari bahasa Arab yang artinya “hari lahir”. Makna maulid perlu dikaji, ditelaah dan diselami secara mendalam. Agar peringatan maulid nabi tidak sekadar menjadi seremonial belaka, tetapi memiliki makna yang substansial dan menjadi wadah untuk meningkatkan kecintaan terhadap baginda Muhammad SAW.

Peringatan maulid nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Ibril yang saat ini berada di wilayah Irak, yakni Muzhaffarudin al Kaukabri pada sekitar abad ke-7 hijriah. Tradisi perayaan maulid nabi tersebar luas dan berkembang pesat di berbagai Negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia.

Senin, 19 November 2018 bertepatan tanggal 11 Rabiul Awwal 1440 H, MAN 1 Ponorogo mengadakan berbagai rangkaian acara dalam memperingati hari maulud nabi Muhammad SAW. Yaitu Acara “PEKAN MAULUD NABI MUHAMMAD SAW” Yang bertujuan sebagai sarana untuk memperingati hari lahirnya nabi Muhammad SAW, serta perjuangan beliau yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang. Tak lupa, acara ini berisi lomba-lomba yang sangat seru. Diantarannya
1.      Tilawatil Qur’an
2.      Pidato Bahasa Arab
3.      Kaligrafi
4.      Pidato Bahasa Indonesia
5.      Puisi
6.      Paduan Suara Hymne Madrasah dan Mars Madrasah

“Cabang-cabang perlombaan tersebut dipilih dengan tujuan agar rasa cinta terhadap Rasulullah SAW dan Madrasah semakin tertanam di hati para siswa siswi. Selain itu, dengan diadakannya perlombaan-perlombaan tersebut, diharapkan dapat menambah ilmu serta wawasan bagi siswa siswi.” Ungkap Yusuf Al-Afghani selaku Ketua OSIS Man 1 Ponorogo.

Selain berisi lomba-lomba yang sangat seru, para siswa-siswipun juga menjadi sarana pendukung kemeriahan acara maulud nabi muhammad SAW tersebut. Seluruh siswa-siswi MAN 1 Ponorogo ikut berpartisispasi aktif dalam acara tersebut dan tak lupa dalam perlombaan tersebut bapak/ibu guru, juga ikut berpartisipasi dalam memeriahkan acara maulid nabi Muhammad SAW. Dengan menjadi seorang dewan juri yang handal sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Acara “PEKAN MAULUD NABI MUHAMMAD SAW” Dimulai sejak pukul 07.30 WIB, dilapangan Man 1 Ponorogo. Diawali dengan upacara bendera dan diakhiri dengan upacara penutupan pada pukul 15.00 WIB.

Foto Para Juara Perlombaan.

Dalam kemeriahan acara maulid nabi Muhammad SAW di MAN 1 Ponorogo. Dapat diambil kesimpulan, bahwa untuk memperingati hari maulid nabi Muhammad SAW, Kita sebagai umatnya haruslah mengingat jasa beliau, selalu mendo’akan beliau dan selalu melantunkan sholawat kepada beliau. Karena dengan syafa’at beliaulah kita bisa mendapatkan pertolongan di akhirat nanti. Aamiin...

Kamis, 15 November 2018

Upacara Peringatan Hari Pahlawan - MAN 1 Ponorogo


Berita Acara

UPACARA DALAM RANGKA PERINGATAN HARI PAHLAWAN



 Ponorogo, 10 November 2018.

                Pada hari sabtu 10 November 2018 lalu, MAN 1 Ponorogo mengadakan kegiatan Upacara peringatan Hari Pahlawan yang diikuti oleh seluruh warga madrasah. Eksekutor dalam kegiatan ini adalah Pengurus OSIS dan Anggota Pramuka MAN 1 Ponorogo. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam di lapangan belakang Madrasah dengan khidmat.

                Upacara peringatan hari pahlawan ini berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat. Pasukan pengibar bendera yang terdiri dari 3 pasukan, dapat mengibarkan bendera kebesaran merah putih dengan penuh rasa kebanggaan. Atmosfir rasa bangga, bahagia, dan haru amat kuat terasa, ketika prosesi penghormatan kepada bendera merah putih diiringi lagu Indonesia raya. Tim Paduan Suara MAN 1 Ponorogo dengan lantangnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dengan diiringi Instrumen lagu. Senyuman kecilpun dapat terlihat pada wajah seluruh petugas dan peserta upacara pada saat itu.

                Pada upacara peringatan hari pahlawan tersebut, pembina upacara menyampaikan amanat yang berisi ajakan kepada seluruh pemuda dan seluruh warga madrasah untuk menjadi warga Negara RI yang nasionalis, berbakti pada nusa dan bangsa. Bu Herlina sebagai pembina upacara pun juga menyadarkan betapa pentingnya peningkatan sikap nasionalis kita sebagai insan yang hidup di bumi ibu pertiwi ini, bumi Indonesia. Dengan penyampaian amanat tersebut, diharapkan agar seluruh warga madrasah dapat terus kuat menjaga dan mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada bangsa yang besar ini. Serta, diharapkan juga agar kita semua dapat meneruskan perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan dan mengharumkan nama NKRI.
                Setelah penyampaian amanat oleh pembina upacara, terdapat prosesi “Menyanyikan lagu Syuhada’ kemerdekaan, mars madrasah, dan hymne madrasah” oleh seluruh peserta upacara. Syair perjuangan yang terdapat dalam lagu Syuhada’ Kemerdekaan pun dapat terasa, ketika dinyanyikan pada saat upacara. Pak Fikri selaku guru, berpendapat bahwa lagu syuhada’ kemerdekaan membuat semangat nasionalisme bangkit ketika dinyanyikan pada saat upacara tersebut.

                Prosesi terakhir dalam upacara tersebut adalah Pembacaan Do’a. Ketika do’a dibacakan oleh Muhammad Khoirul Umam selaku petugas upacara, seluruh peserta dan petugas upacara pun menundukkan kepala seraya mengucap Aamiin atas doa – doa yang dihaturkan. Kita semua berdoa agar para pahlawan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya dan juga berdoa agar NKRI dapat terjaga hingga akhir zaman.
                Dengan diadakannya kegiatan semacam ini, diharapkan rasa Nasionalisme dan rasa cinta terhadap bangsa serta Negara dapat tertanam kuat pada hati seluruh warga Madrasah. Dan semoga dengan adanya kegiatan ini, seluruh warga Madrasah bisa mendapatkan Ridho dan balasan baik dari Allah SWT.


Instagram : 

Facebook :

Rabu, 07 November 2018

"Agar Agar Daun Pepaya" - Ekstrakulikuler KIR MAN 1 Ponorogo


Inovasi KIR MAN 1 Ponorogo, Sebuah Karya Bernama “GAUN PEPAYA”



            KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) MAN 1 Ponorogo melakukan eksperimen di halaman depan musholla Ibnu Shina pada hari Rabu, 31 Oktober 2018. Karya tersebut diberi nama “GAUN PEPAYA”, yang merupakan suatu inovasi dari kata “agar-agar daun pepaya”. Inovasi ini muncul karena mengingat banyaknya masyarakat yang mulai tidak menyukai jenis-jenis sayuran dan lebih banyak beralih pada makanan instant yang jelas akan membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Daun pepaya mengandung zat papain yang tinggi sehingga menjadikan rasanya pahit. Rasa pahit yang melekat pada daun pepaya membuat kebanyakan orang enggan untuk mengonsumsinya. Di sisi lain daun pepaya memiliki beberapa manfaat, yaitu dapat meningkatkan nafsu makan, melancarkan pencernaan, mencegah penyakit kanker, mengobati penyakit demam berdarah, memperkuat tulang dan gigi, dan masih banyak lagi.

“Dengan menyulap daun pepaya sebagai agar-agar akan menjadi sebuah camilan yang tentunya memiliki banyak khasiat serta digemari masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak.” Jelas Ibu Bayyin, selaku pembimbing ekstrakurikuler KIR MAN 1 Ponorogo. Dari paparan beliau, dapat disimpulkan bahwa daun pepaya yang diolah menjadi agar-agar akan memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai camilan dan sebagai media untuk menyuplai vitamin ke dalam tubuh.
                   Bu Bayyin selaku pembina ekskul KIR saat memberikan penjelasan kepada anggota.

Proses pembuatan agar-agar daun pepaya memerlukan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti daun pepaya, gula, garam, bubuk agar-agar, prambos atau daun pandan, tanah liat dan air. Selain itu, proses pembuatannya tidak memakan waktu yang lama. Untuk menghilangkan rasa pahit yang menempel pada daun pepaya, tim KIR MAN 1 Ponorogo memanfaatkan tanah liat untuk menetralisir rasa pahit dari daun tersebut. Penggunaan tanah liat ini menjadi ciri khas dari proses pembuataan agar-agar daun pepaya.

Melalui eksperimen tersebut, semoga dapat menambah kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan diawali dari pembiasaan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu, perlu adanya pengembangan untuk selalu memanfaatkan hasil alam yang tersedia sebagai wujud syukur atas anugerah Sang Maha Cipta.  

                        Foto ekstrakulikuler KIR pada 31 Oktober 2018 lalu, praktek pembuatan agar - agar daun pepaya.

Hasil Seleksi Open Recruitment OSIS MAN 1 PONOROGO 2020/2021

  HASIL SELEKSI ANGGOTA OSIS MAN 1 PONOROGO | Minggu 30 Agustus 2020 Hai! Apa kabar teman-teman MAN 1 PONOROGO ? Sudah Gak Sabar Menunggu Ha...