Inovasi KIR MAN 1 Ponorogo, Sebuah Karya
Bernama “GAUN PEPAYA”
KIR
(Kelompok Ilmiah Remaja) MAN 1 Ponorogo melakukan eksperimen di halaman depan
musholla Ibnu Shina pada hari Rabu, 31 Oktober 2018. Karya tersebut diberi nama
“GAUN PEPAYA”, yang merupakan suatu inovasi dari kata “agar-agar daun pepaya”.
Inovasi ini muncul karena mengingat banyaknya masyarakat yang mulai tidak
menyukai jenis-jenis sayuran dan lebih banyak beralih pada makanan instant yang
jelas akan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Daun pepaya
mengandung zat papain yang tinggi sehingga menjadikan rasanya pahit. Rasa pahit
yang melekat pada daun pepaya membuat kebanyakan orang enggan untuk
mengonsumsinya. Di sisi lain daun pepaya memiliki beberapa manfaat, yaitu dapat
meningkatkan nafsu makan, melancarkan pencernaan, mencegah penyakit kanker,
mengobati penyakit demam berdarah, memperkuat tulang dan gigi, dan masih banyak
lagi.
“Dengan
menyulap daun pepaya sebagai agar-agar akan menjadi sebuah camilan yang
tentunya memiliki banyak khasiat serta digemari masyarakat, khususnya remaja
dan anak-anak.” Jelas Ibu Bayyin, selaku pembimbing ekstrakurikuler KIR MAN 1
Ponorogo. Dari paparan beliau, dapat disimpulkan bahwa daun pepaya yang diolah
menjadi agar-agar akan memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai camilan dan sebagai
media untuk menyuplai vitamin ke dalam tubuh.
Bu Bayyin selaku pembina ekskul KIR saat memberikan penjelasan kepada anggota.
Proses
pembuatan agar-agar daun pepaya memerlukan bahan-bahan yang mudah didapat,
seperti daun pepaya, gula, garam, bubuk agar-agar, prambos atau daun pandan,
tanah liat dan air. Selain itu, proses pembuatannya tidak memakan waktu yang
lama. Untuk menghilangkan rasa pahit yang menempel pada daun pepaya, tim KIR
MAN 1 Ponorogo memanfaatkan tanah liat untuk menetralisir rasa pahit dari daun
tersebut. Penggunaan tanah liat ini menjadi ciri khas dari proses pembuataan
agar-agar daun pepaya.
Melalui eksperimen
tersebut, semoga dapat menambah kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan
diawali dari pembiasaan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu,
perlu adanya pengembangan untuk selalu memanfaatkan hasil alam yang tersedia sebagai
wujud syukur atas anugerah Sang Maha Cipta.
Foto ekstrakulikuler KIR pada 31 Oktober 2018 lalu, praktek pembuatan agar - agar daun pepaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar